Jumat, 01 Mei 2009

Jakmania Juga Tolak Film Romeo & Juliet

JAKARTA, TRIBUN - Penolakan terhadap film Romeo & Juliet, tak hanya datang dari kubu Viking, suporter kesebelasan Persib, kubu Jakmania lewat Ketua Umumnya, Danang Ismartani juga menyuarakan penolakan terhadap film arahan sutradara Andibachtiar Yusuf, yang akan diputar di jaringan bioskop 21, Kamis, 23 April mendatang.

"Dalam hal ini kita sepakat dengan kubu Viking, bahwa kita juga keberatan dengan adanya film tersebut. Saya melihat, film ini tak mendidik, terlalu menonjolkan sisi kekerasan," katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin (20/4).

Sejauh ini, pihak Jakmania, belum mau memberikan reaksi lebih lanjut terkait bakal diedarkannya film tersebut. "Kami masih menunggu. Kami akan menyampaikan surat keberatan setelah filmnya ke luar (di bioskop). Ini untuk mendidik masyarakat juga, sehingga hal-hal semacam itu tidak seharusnya dilanjutkan (penayangannya). Dan, kawan-kawan mendukung hal itu," katanya.

"Yang pasti, dalam waktu dekat ini kita akan buat action untuk film tersebut," sambung Danang.

Alasan penolakan Jakmania terhadap film yang dibintangi Sissy Prescillia dan Edo Borne itu, lanjut Danang, lebih karena terlalu menonjolkan sisi kekerasan. "Buat saya hipokrit sekali kalau mereka bilang ingin menyatukan dua suporter yang kerap bertikai, sementara isi filmnya lebih banyak menonjolkan sisi kekerasannya. Kami malah ingin tertawa mendengarnya," kata Danang.

Menanggapi beredarnya film tersebut, kubu Viking juga melontarkan reaksinya dengan melayangkan somasi terhadap pihak bioskop 21 agar mengurungkan niatnya memutar film tersebut.

"Kami memang belum melakukan perbincangan dengan kubu Viking, tapi kali ini visi kita sama. Sekalipun kita bertikai, namun kita punya pandangan yang sama dengan adanya film ini," ujarnya.

Menanggapi keberatan-keberatan tersebut, Andibachtiar Yusuf atau yang biasa disapa Ucup, menyikapinya dengan santai. Toh, menurutnya, inilah kondisi yang terjadi di arena persepakbolaan Tanah Air.

Diakuinya, lewat film Romeo & Juliet, ia hanya ingin menggambarkan kondisi yang ada. Sepakbola Indonesia tak pernah beranjak dari aksi tawuran antar-para suporter. Hingar-bingar kekerasan, yang justru menenggelamkan prestasi sepakbolanya sendiri. "Saya memang sudah menerima surat somasi dari kubu Viking, tapi sejauh ini, tak akan mengganggu jadwal penayangan. Tetap seperti yang sudah dijadwalkan," katanya. (Kompas.com/EH)

Tidak ada komentar: