Minggu, 14 Desember 2008

Apa Itu Sastra?

Sebagai mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris kita pasti akan disuguhi beberapa sajian mata kuliah mengenai sastra, baik itu Sastra Inggris (jumlah SKS-nya pasti paling buanyak,,,), Sastra Indonesia, dan Sastra Sunda (mata kuliah ini baru lho,,,qta kan kuliah di Bandung, West Java…wayahna yang bukan sundanese kudu bisa!!). Sebagai mahasiswa sastra malu dwonk,,,klo qta ga tau apa itu sastra??!!!

Sastra berasal dari bahasa Sansakerta: śāstra, shastra yang artinya “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, pengertian tersebut diambil kata dasar śās yang berarti instruksi atau ajaran. Nah,,, dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata “sastra” tidak hanya mewakili tulisan indah dan memiliki arti, namun semua jenis tulisan bisa dibentuk sastra,,,lho??!! Jadi sebenarnya “Sastra” itu apa??

Sebenarnya sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.

Secara tidak langsung sastra sangat berhubungan erat dengan daerah geografis atau bahasa, mau bukti??!! Coba aza bandingkan karya sastra sunda dengan sastra Jepang!! Pasti beda banget!!!

Di bawah ini beberapa kategori sastra yang dikenal di Indonesia:
Novel
Cerita / Cerpen (tertulis / lisan)
Syair
Pantun
Sandiwara / Drama
Lukisan / Kaligrafi
Di bawah ini jenis-jenis sastra berdasatkan letak geografis dan bahasa:
Sastra Nusantara: Sastra Bali, Sastra Batak, Sastra Bugis, Sastra Indonesia (Modern), Sastra Jawa, Sastra Madura, Sastra Makassar, Sastra Melayu, Sastra Minangkabau, Sastra Sasak, Sastra Sunda, Sastra Lampung. // Sastra Barat: Sastra Belanda, Sastra Inggris, Sastra Italia, Sastra Jerman, Sastra Latin, Sastra Perancis, Sastra Rusia, Sastra Spanyol, Sastra Yunani. // Sastra Asia: Sastra Arab, Sastra Tiongkok, Sastra Ibrani, Sastra India Modern, Sastra Jepang, Sastra Parsi, Sastra Sansekerta. <>

Source : Wikipedia

Sabtu, 13 Desember 2008

BSI AWARD 2008

The 1st BSI Award
‘Kemesraan yang berlalu’

Sore itu tanggal 12 Desember 2008, di sebuah gedung berlantai dua berlabel ‘Gedung Teater Awal UIN SGD Bandung’ menjadi saksi bisu terlahirnya ‘BSI Award 2008’ pertama dan satu-satunya di UIN SGD Bandung. Sebuah malam yang tak kan mudah dilupakan, sebagai acara puncak dari sebuah event orientasi mahasiswa baru Bahasa dan Sastra Inggris (BSI), yang berlabel English Department Student Excellent Orientation (EDSEO).

Acara ini menyuguhkan beragam acara, dimulai dengan opening ceremony yang berisi sambutan dari ketua Hima dan Ketua Jurusan BSI. “acara seperti ini baru ada di BSI bahkan di UIN….” ucapan itu terlontar dari seorang Bapaknya mahasiswa/i BSI. Setelah memberikan sambutan, dan resmi membuka “BSI Award 2008” dengan tema ‘kemesraan yang berlalu’. Dan dimulailah beragam acara menarik disuguhkan malam itu, mulai dari cuap-cuap MC, performance dari mahasiswa/i BSI, pembacaan pemenang ‘BSI Award 2008’, pemutaran film EDSEO, dan pembagian ‘EDSEO certificate’ dan CD film ‘EDSEO’, acara ini juga disisipkan oleh pembagian hadiah Pekan Olah Raga Sastra Inggris (PORSI) di awal acara.

‘BSI Award 2008’ terdiri dari dua kategori, yaitu penghargaan untuk panitia ‘EDSEO’ dan penghargaan untuk peserta ‘EDSEO’. Untuk kategori peserta terdiri dari: the best dress code (team), the best yell (team), dan peserta cowok-cewek favorit. Sedangkan untuk kategori panitia terdiri dari: panitia cowok-cewek favorit, panitia cowok-cewek tergalak, dan panitia terbaik. Pembacaan pemenang award kategori panitia dimulai dengan panitia cowok favorit yang dibacakan oleh (…………..) “the winner is…Muamar” dengan kompaknya mereka membacakannya. Sedangkan untuk kategori panitia cewek favorit dan panitia terbaik diborong oleh Yanti selaku seksi acara. Dua kategori lainnya yaitu panitia cowok tergalak dimenangkan oleh Igin M.G, dan panitia cewek tegalak dimenangkan oleh Syalwa.

Setelah pembacaan award kategori panitia selesai, tiba saatnya untuk membacakan award kategori peserta. Dimulai oleh Yanti dan Yaya yang membacakan pemenang the best dress code (team), dengan perlahan isi amplop itu dibuka “the award goes to…penyihir” tepuk tangan mengantarkan pemenang naik ke atas podium. Selanjutnya pemenang the best yell (team) dibacakan oleh Siska dan Ridwan yang dimenangkan oleh (……….), dan dua kategori lainnya masing-masing dibacakan oleh Abel dan Aras untuk peserta cewek favorit yang dimenangkan oleh Puji, dan kategori peserta cowok favorit dibacakan ole Bo’i dan Syalwa yang dimenangkan oleh Rifat.

Konsep acara ini menyerupai “Oscar Award” milik Amerika, “Panasonic Awad” milik Indonesia, dan masih banyak lagi event yang menyerupai acara ini. Serupa tapi tak sama,,,apa itu??? Pemenang “BSI Award 2008” tak dapat trophy??!! Tapi meskipun tak mendapat trophy penghargaan, para pemenang tetap berbahagia karena acara malam itu adalah sebuah penghargaan yang tak kan ternilai jika dibandingkan dengan sebuah trophy.

Hal ini diamini oleh Ifat ‘Narji’ mahasiswa BSI semester 1 C, “salut untuk panitia, walaupun peserta terbatas acara tetap berjalan lancar” ujar peserta EDSEO terfavorit ini. Walaupun Narji menilai positif terhadap panitia namun Narji menyayangkan keikutsertaan peserta yang minim. “pesertanya kurang maksimal karena ada tugas Pa Otong yang harus selesai hari senin, itu syarat mengikuti UAS” kata Ifat seorang mahasiswa asal Tangerang ini. Selain karena alasan tugas, Ifat juga menilai publikasinya kurang maksimal, “kalau bisa publikasi jangan lewat SMS, konfirmasi aja langsung. Kalau lewat SMS kan ada kemungkinan ga nyampe SMSnya” begitu kata mahasiswa yang sering disebut Narji oleh teman-temannya.

Ya…memang, malam itu peserta EDSEO yang hadir tidak mencapai 50% jumlah peserta. Sangat disayangkan memang, tetapi walaupun begitu “1st BSI Award” tetap berjalan…. “salut untuk panitia…” kata Narji dengan senyumnya yang khas. Rijal sebagai ketua OC mengakui kekurangan ini, publikasi yang kurang maksimal menjadi faktor sedikitnya peserta EDSEO yang datang pada malam itu. Rijal juga meminta maaf atas kekurangan ini dan berterima kasih kepada peseta yang hadir malam itu.

“Betul memang tidak maksimal karena tadinya kita ga nyangka kalau UAS itu bakalan tanggal 15…jadi kita majuin acaranya…maaf ja buat semua peserta tapi acara berjalan cukup seru.” begitu kata Rijal saat dihubungi lewat ponselnya. Kebijakan rektorat yang berubah ini berdampak langsung terhadap agenda acara Himpunan Mahasiswa BSI / Association of English Department Student (AEDS) tak terkecuali acara ‘BSI Award’.

10.43pm acara ini berakhir,,,ditutup dengan penyerahan ‘EDSEO certificate’ dan CD film ‘EDSEO’ oleh Pak Irman (dosen grammar-nya BSI) secara simbolis kepada empat peserta EDSEO perwakilan dari kelasnya masing-masing. Malam itu mencetak sejarah ‘1st BSI Award’ akankah ada ‘2nd BSI Award’ di tahun depan??? <>