Namun, hendaknya menjadi bahan renungan,
alangkah sempurnanya
menjadi orang yang manusiawi.
It’s hard to breathe, minimal untuk mengerti keanimaliaan manusia. Bukan sekedar meracau, namun mencoba untuk menganalisa ketidakjelasan otak yang terlampau dungu ini. Hey, Jadi ingat prinsip tao, bahwa hitam tidak selamanya mengandung kejelekan dan putih tidak selalu mengandung kebaikan. Berlandas pada itulah, hati mulai berkaca dan mencari-cari bentuk ataupun pengertian mengenai manusia. Seorang kawan berkata bahwa… tidak semua orang itu manusia…anjist! Nawooon atuh? Hahaha…Shit happen.
Terkadang sentimentalisme pribadi, egoisme, dan isme-isme lain yang berbicara. Ternyata orang adalah sekumpulan matter yang bukan hanya menurut buku PPKn adalah makhluk sosial, namun juga dalam alam bawah sadarnya, mereka hanyalah subjek narsis pemuja dan pementing diri sendiri. Benar begitu?
Okay, memang emosi negative dan sakit hati ini, sedang menguasai lalu meraja dan kemudian jadi semacam “booster” tulisan ini. Namun setidaknya saya mengajak anda, untuk sekedar me-re-thinking (bahasa nawon atuh) tentang manusia. Apakah kita manusia? Atau memang hanya sekumpulan daging yang “berlabel” orang? Lagi-lagi kalimat tsb diakhiri dengan tanda tanya. Akankah, kisah Elektra versus Watti dalam Supernova ~petir~, fragmennya terulang dalam hari-hari selanjutnya yang akan saya dan anda jalani esok hari? Betapa heboh dan ruetnya menjadi penonton disudut gelap Bioskop Zaman. People, how you entertaining me well. Mari pesan tiket dan menertawakan lakon demi lakon, babak demi babak, dan berharap mendapat wangsit dan ilham “moral cerita” lalu menerapkannya di kehidupan sendiri…heuheuheu.
Whewhe, jadi bedmudh. Mending muter jet audio…
Ah bt geuning! Arti Sahabat-nya Nidji kok opening beat nya sama ama I’m Crystal Ball nya Keane. Well, eniwey ngga berhenti disana, Walau Habis Terang-nya Peterpan pun intronya senada ama Can’t Stop The Time nya Keane berikut tempo gebukan drumnya. Payah. Di bulan yang suci ini memang saya sebaiknya tidak berhenti mendengarkan lirik-lirik pemujaan setan dari Gorgorth, Within Temptation ama Napalm Death, mari kembali mendengarkan musik cadas sodallaaa!! Tapi intinya sich, ekor-mengekor emang udah mengakar dalam sebuah peta buta bernama “kreatifitas” di Tanah Air tercinta ini. Okelah, maklum Indonesia.
Menjelang hari ML sedunia ini, Bandung digoyang lagi dengan kasus tabungan berantai. Ibu-ibu dan remaja putri (…anjist bahasana) mulai kepanikan karena duit mereka raib dan terancam tidak bisa merayakan Lebaran yang mereka idam-idamkan dari awal tahun mereka menabung…emh, karunya. Hal ini memang patut dicatat mengingat kultur masyarakat Indonesia (baca: Pulau Jawa) yang munkin tampaknya mendambakan kemapanan dan tanpa pikir panjang, langsung percaya pada orang yang munkin baru mereka kenal. Lagi-lagi tingkah polah yang begitu naas, padahal sudah sejak dulukala perpanjangan tangan BI telah menjelma menjadi bank2 konvensional dan tidak ilehal. Ternyata setelah diselidiki, praktik yang beromset M M-an tsb. dilancarkan dengan bantuan-bantuan praktik tatalepa (mungkin semacam piramida dalam MLM). Ekor-mengekor terjadi lagi. Ah sutralah ya bow, semoga Ramadhan tahun ini jadi semacam kontemplasi jiwa dan sukur2 jadi katarsis. Hmmm, kurang dari 3 hari lagi kita ML bersama hehehe… [877]
Selasa, 30 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar